Waspadai Penyakit Jantung Pada Anak

Waspadai Penyakit Jantung Pada Anak

Tampaknya para orang tua harus lebih waspada terhadap segala kemungkinan yang mengancam tumbuh kembang anak, salah satunya penyakit jantung bawaan. Bagaimana deteksinya?


Dari seribu kelahiran, PJB (Penyakit Jantung Bawaan) dilaporkan terjadi pada 8-10 bayi. Sayangnya, hanya 30 persen yang terdeteksi di minggu pertama. PJB merupakan kelainan jantung yang sudah terjadi sebelum anak dilahirkan. Hal ini terjadi karena kelainan struktur jantung.


Meski hingga kini penyebabnya belum disepakati oleh para ahli, namun ada beberapa faktor yang dicurigai, seperti faktor lingkungan seperti perokok pasif, paparan bahan kimia, dan lainnya. Namun dapat juga disebabkan dari faktor ibu. Diantaranya infeksi Rubella, infeksi Cytomegalovirus (CMV) karena adanya virus dari kelompok herpes yang akan ditularkan kepada bayi, Ibu mengalami kencing manis, terpapar alkohol maupun obat-obatan.


Segera Deteksi

dr. I Ketut Alit Utamayasa, Sp. A. (K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Rumah Sakit PHC Surabaya mengatakan "Apabila bayi terlahir dengan kondisi jantung bermasalah, segera lakukan deteksi dini. Hal ini untuk mengantisispasi kondisi lebih buruk di kemudian hari. Sebab apapun jenis Penyakit Jantung Bawaan akan mengganggu tumbuh kembangnya. Makin awal ditangani, maka hasilnya akan lebih baik. Hal terburuk bila terlambat melakukan deteksi adalah kematian".


Cara menangani hal tersebut, sebaiknya para orang tua tidak terlalu membiarkan ataupun over protective terhadap gejala-gejala yang ada. Hal tersebut akan mengganggu tumbuh kembang anak karena anak akan merasa dirinya berbeda dengan yang lain. Akhirnya anak menjadi minder.


Sebaliknya, hindari juga terlalu memanjakan anak. Orang tua harus memahami dengan baik apa yang dibutuhkan dan apa yang tidak dibutuhkan anak yang mengalami Penyakit Jantung Bawaan. Dengan demikian anak penderita Penyakit Jantung Bawaan dapat tumbuh dan berkembang seperti anak lain atau mendekati normal.


Penanganan Penyakit Jantung Bawaan

Penanganan anak dengan Penyakit Jantung Bawaan di Indonesia khususnya di Jawa Timur sudah cukup maju, baik dari penanganan dengan obat, teknik intervensi tanpa operasi, maupun dengan operasi. Hal itu seiring dengan ketersediaan peralatan canggih, tenaga ahli, serta pelayanan jantung terpadu yang cukup memadai sehingga para orang tua sudah tidak perlu khawatir. Dengan penanganan yang tepat, anak penderita PJB akan mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.


Pahami Gejala Awalnya sebagai berikut :

| Kesulitan minum susu (tidak kuat lama menetek)

Dalam kondisi normal, bayi memilik kemampuan untuk menetek lebih lama hingga ia kenyang. Namun tidak demikian dengan bayi PJB, bayi ini tidak kuat terlalu lama menetek, bahkan tampak kesulitan. Hal ini berbeda dengan bingung puting, pada kasus PJB bayi bisa menetek namun tidak berlangsung lama.


| Infeksi Saluran Napas Berulang

Terjadi infeksi pada saluran napas secara berulang. Bayi tidak akan nyaman, sedikit – sedikit menangis dan tampak tersengal-sengal


| Gagal Tumbuh Kembang

Bila diamati dengan baik, bayi dengan PJB akan mengalami kegagalan tumbuh kembang. Tidak selayaknya bayi seusianya yang tumbuh tanpa gangguan.


| Sesak Napas atau Anak Mudah Lelah

Amati bila anak mengalami sesak napas dan mudah sekali lelah ketika sedang bermain.


| Kebiruan pada Bibir dan Jari-Jari

Yang paling tampak, ketika anak mengalami PJB adalah munculnya kebiruan pada bibir dan jari jemari tanpa sebab yang jelas. Jika Anda menemui gejala tersebut pada anak segera periksakan untuk deteksi dini PJB.


RS PHC Surabaya

Call Center 24 jam. 14047

WhatsApp Customer Care 0811-3561-849