RS PHC Surabaya Raih Penghargaan Rumah Sakit Tipe B Terbaik Pelaporan INM dan IKP RS

RS PHC Surabaya Raih Penghargaan Rumah Sakit Tipe B Terbaik Pelaporan INM dan IKP RS

Surabaya, 25 September 2024 - Sebagai salah satu Rumah Sakit yang tergabung dalam Holding RS BUMN dibawah naungan Pertamedika IHC, RS PHC Surabaya senantiasa berkomitmen meningkatkan mutu pelayanan kesehatan berkesinambungan.


Fokus pengukuran dan evaluasi mutu pelayanan tersebut diantaranya meliputi 13 indikator yakni kepatuhan kebersihan tangan, kepatuhan penggunaan alat pelindung diri, kepatuhan identifikasi pasien, waktu tanggap operasi seksio sesarea emergensi, waktu tunggu rawat jalan.


Kemudian penundaan operasi elektif, kepatuhan waktu visite dokter, pelaporan hasil kritis laboratorium, keptuhan penggunaan formularium nasional, kepatuhan terhadap alur klinis (clinical pathway), kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien jatuh, kecepatan waktu tanggap komplain dan kepuasan pasien.


Atas komitmen peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang telah diimplementasikan tersebut, RS PHC Surabaya berhasil memperoleh Penghargaan Rumah Sakit Kelas B Terbaik dalam Melakukan Pelaporan INM dan IKP Rumah Sakit Semester I Tahun 2024.


Penyerahan penghargaan digelar di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Rabu (25/9) saat acara Diseminasi Pelaporan INM dan IKP Rumah Sakit Provinsi Jawa Timur oleh Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.


Direktur Operasional PT Pelindo Husada Citra dr. Pudji Djanuartono yang mewakili RS PHC Surabaya mengatakan penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas komitmen RS PHC Surabaya dalam peningkatkan mutu pelayanan kesehatan berkesinambungan.


Sebelumnya, RS PHC Surabaya juga telah mendapatkan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 yang diberikan oleh Perwakilan Badan Sertifikasi Worldwide Quality Assurance Ltd (WQA) yang berkantor pusat di Inggris.


"Hal ini sekaligus menandakan bahwa penjaminan mutu dalam bidang sistem manajemen kesehatan atas layanan kesehatan yang diberikan oleh RS PHC Surabaya sudah dievaluasi sesuai best practice yang berlaku sesuai standar nasional dan internasional," ujar dr. Pudji