Jaga Ekosistem Pesisir Surabaya, PHC Tanam 10 Ribu Pohon Mangrove Hingga 5 Tahun Mendatang

Jaga Ekosistem Pesisir Surabaya, PHC Tanam 10 Ribu Pohon Mangrove Hingga 5 Tahun Mendatang

Surabaya, 26 Agustus 2024 – PT Pelindo Husada Citra (PT PHC) berkomitmen secara konsisten mengimplementasikan prinsip Enviromental, Social and Governance (ESG) pada setiap aktivitas operasional dan bisnis Perusahaan. Salah satu implementasi dari program ESG tersebut adalah "PHC 10 Thousand Tress" sebagai upaya mitigasi perubahan iklim yang terjadi. 


Program ini merupakan program kerjasama jangka panjang (multiyears partnership) antara PT PHC dengan LSM Ekowisata Mangrove Wonorejo dengan komitmen akan menanam 10 ribu pohon mangrove hingga 5 tahun mendatang.


Inisiatif tersebut kemudian direalisasikan mulai tahun ini dengan melakukan penanaman 1000 pohon mangrove sekaligus kegiatan bersih pantai (beach clean up) di kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya Timur, Senin (26/08). 


Direktur Utama PT PHC dr. Henny Veirawati dalam sambutannya mengatakan selain dilakukan oleh pegawai PHC, penanaman pohon mangrove ini juga turut serta mengajak 15 siswa dari SD Negeri 1 Kaliasin Surabaya, SD Muhammadiyah 20 Surabaya dan SD Katolik Santa Angela Surabaya. “Hal ini sekaligus menjadi salah satu peran PHC untuk terus dan secara bersama-sama memberikan edukasi pentingnya menjaga kelestarian ekosistem alam sejak dini”.


Berdasarkan beberapa penelitian, setiap pohon mangrove diperkirakan mampu menyerap 3,35 - 4,70 kgCO2e per tahun. Hutan mangrove yang terbentuk juga dapat menyerap karbon biru (blue carbon) serta dapat meningkatkan biodiversitas di kawasan pesisir, yang mendukung keberlanjutan ekonomi petani lokal.


Ir. Djoko Suwondo Ketua Pengelola Ekowisata Mangrove Wonorejo secara terpisah menjelaskan Kawasan Perairan Mangrove Wonorejo merupakan habitat penting bagi biota yang ada didalamnya serta memiliki peranan sebagai pelindung kawasan pesisir dari hempasan angin, arus dan ombak dari laut (green belt), serta berperan sebagai benteng dari pengaruh banjir dari daratan.


Produktivitas atau suburnya sebuah wilayah laut sangat tergantung dari ada tidaknya pohon mangrove yang tumbuh di daerah estuari tersebut karena salah satu tempat pembenihan alami udang dan ikan berada di daerah tempat tumbuhnya mangrove.


dr. Henny menambahkan lahirnya program ini sejalan dengan SDGs Nomor 13 tentang Penanganan Perubahan Iklim dan Nomor 14 tentang Menjaga Ekosistem Laut. Tema laut dipilih mengingat wilayah operasional perusahaan yang juga berada di area pelabuhan seperti di RS PHC Surabaya.


“Sejalan dengan agenda dekarbonisasi dari Pertamedika IHC selaku Holding RS BUMN dan Pemerintah, PHC terus berkomitmen pada pelestarian ekosistem lingkungan melalui berbagai program ESG dan TJSL. Dengan menanam 10 ribu pohon mangrove hingga 5 tahun mendatang, PHC berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan biodiversity dan climate resilience wilayah pesisir Surabaya sekaligus memberdayakan petani pohon mangrove, ” tutup dr. Henny